Pages

Subscribe:

Tuesday, February 25, 2014

Uji Andrenalin di Tokyo Skytree

TOKYO Skytree atau Pohon Langit Tokyo memiliki ketinggian yang fantastis, yaitu 633 meter. Dengan ketinggian tersebut, ia dinobatkan sebagai menara tertinggi di dunia, menyalip Menara Canton, yang memiliki ketinggian 600 meter.

Untuk menuju pelataran Tokyo Skytree, ada dua jalan yang bisa dilewati. Yang pertama, bisa melalui pusat perbelanjaan bernama Tokyo Skytree Town. Dari sana harus menaiki dua-tiga eskalator kemudian keluar menuju pelataran Tokyo Skytree.



(Tokyo Skytree. Foto: Syukri Rahmatullah)

Saat melewati eskalator, di lantai pertama tersedia sejumlah restoran dan toko-toko makanan khas Jepang. Kemudian di lantai dua dan tiga banyak pertokoan modern yang menjual pakaian hingga aksesoris khas Jepang.

Selain eskalator, jalan menuju pelataran Skytree juga bisa ditempuh melalui tangga besi yang berada menempel di luar gedung. Kedua jalan tersebut berujung ke pelataran Tokyo Skytree. Di pelataran tersebut juga terdapat beberapa tempat duduk dan meja, serta beberapa toko kelontong yang menjual makanan dan merchendise khas Jepang. Di tempat ini, biasanya banyak wisatawan mengabadikan gambar di depan pintu masuk bertuliskan Tokyo Skytree.


(pemandangan Tokyo malam hari dari Skytree. Foto: Syukri Rahmatullah)

Di pelataran, terlihat jelas bahwa Skytree memiliki bentuk seperti tripod di bagian bawah, kemudian di atasnya terdapat dua buah silinder. Silinder pertama berukuran lebih besar memiliki ketinggian 350 meter dinamakan Dek Tembo. Dek ini memiliki kapasitas 2000 orang.

Silinder di atasnya yang berbentuk lebih kecil memiliki ketinggian 450 meter, daya tampungnya hanya untuk 900 orang.

Harga tiket untuk naik hingga dek pertama, untuk usia dewasa 2.000 Yen (sekira Rp236 ribu/kurs Rp118), pelajar 1.500 Yen (sekira Rp177 ribu), anak-anak 900 Yen (sekira Rp106 ribu), dan 600 Yen (sekira Rp70 ribu) untuk usia prasekolah.

Jika ingin naik ke dek tertinggi, maka harus membeli tiket lagi. Untuk dewasa 1000 yen, pelajar 800 yen, anak-anak 500 yen, dan pra sekolah 300 yen.


(loket untuk ke dek teratas, 450 meter. foto: Syukri Rahmatullah)

Di depan pintu masuk, terlihat jelas loket pembelian tiket untuk naik ke atas Skytree. Baiknya, booking terlebih dahulu untuk mencegah antrean panjang. Di akhir pekan, antrean bisa mencapai 2-3 jam. Jika booking, maka tinggal menunggu waktu untuk naik, sambil mengabadikan gambar sepuasnya di depan pintu masuk Skytree.

Memasuki gedung Tokyo Skytree, terdapat tiga macam antrean yang dibatasi dengan pembatas. Antrean pertama, untuk membeli tiket, antrean kedua untuk melewati pemeriksaan tas atau barang bawaan, dan antrean ketiga untuk memasuki lift.

Lift supercepat menuju Dek Tembo terdapat tiga unit. Desain masing-masing lift berbeda, mereka dinamakan dengan nama-nama musim. Lift yang menampung 40 orang itu merupakan lift supercepat, mampu mencapai ketinggian 600 meter dalam satu menit. Untuk mencapai Dek Tembo hanya butuh 50 detik.

Dek Tembo memiliki ruang yang cukup luas, lebarnya mencapai 10 meter. Dengan dilapisi kaca, pengunjung dapat melihat keindahan Kota Tokyo secara langsung. Tak hanya itu, di situ juga terdapat map touchscreen, yang dapat menunjukkan nama-nama bangunan dan lokasi Kota Tokyo, bahkan memiliki fungsi zoom in dan zoom out.

Lain itu, di Dek Tembo juga terdapat peta tua Kota Tokyo saat Jepang masih berada di era Samurai. Di dek ini juga terdapat loket pembelian tiket untuk menuju dek paling atas dengan ketinggian 450 meter, dengan harga yang disebutkan di atas.

Usai berkeliling Dek Tembo, pengunjung bisa turun dua lantai melalui dua elevator sebelum menuju lift yang akan membawa turun ke lantai dasar. Satu lantai di bawah Dek Tembo juga masih bisa menikmati pemandangan, bahkan di lantai ini terdapat sebuah toko yang menjual merchendise khusus Tokyo Skytree.


(suasana di dalam dek Tambo. Foto: Syukri Rahmatullah)

Turun satu lantai lagi, saat menuju lift, terdapat dua buah lokasi yang berlantai kaca. Sehingga dapat melihat ke bawah secara langsung. Kaca yang cukup tebal ini direkatkan dengan baja, di bawahnya juga terdapat kaca tebal lagi dengan bentuk sama.

Di sinilah tempat uji adrenalin yang cocok untuk pengunjung. Lokasi pertama, secara khusus untuk foto berbayar bagi pengunjung. Dengan lantai kaca, di atasnya terdapat kamera yang sudah terpasang, sehingga pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang pemandangan di bawah Skytree. Foto langsung bisa dicetak saat itu juga.

Lokasi lainnya, free alias tidak berbayar. Tapi Anda harus mengambil gambar sendiri dengan tidak mudah. Setelah itu, barulah memasuki lift untuk turun ke lantai dasar.



sumber : http://travel.okezone.com

1 comments:

Miliana said...

lumayan tinggi juga yah dari sana

wardah karir

Post a Comment